Senin, 09 Desember 2013

IPA



Ø  Ekosistem : suatu system ekologi yang terbentuk oleh hubungan timbal balik antara makhluk hidup dengan lingkungannya
Ø  Ekologi : ilmu yang memperlajari ekosistem
Ø  Organisme beradaptasi terhadap lingkungannya untuk :
1.       Memperoleh air, udara, dan nutrisi
2.       Mengatasi kondisi fisik lingkungannya seperti temperature, cahaya, dan panas
3.       Mempertahankan hidup dari musuh alaminya
4.       Bereproduksi
5.       Merespon perubahan yang terjadi disekitarnya
Ø  Adaptasi morfologi : penyesuaian bentuk tubuh untuk kelangsungan hidupnya. Contoh : kaktus memiliki akar yang panjang hingga jauh ke dalam tanah untuk memudahkan mendapatkan air
Ø  Adaptasi fisiologi : penyesuaian fungsi fisiologi tubuh untuk mempertahankan hidupnya. Contoh : unta memiliki punuk utk menyimpan persediaan air, agar dapat bertahan ditengah gurun yang panas
Ø  Adaptasi tingkah laku : adaptasi yang didasarkan pada tingkah laku. Contoh : jika tertangkap musuh cicak akan memutuskan ekornya utk mengelabuhi musuhnya agar dapat melarikan diri
Ø  Tingkatan organisasi makhluk hidup
1.       Individu
2.       Populasi : kumpulan individu sejenis yang hidup pada suatu daerah dan waktu tertentu
3.       Komunitas : kumpulan dari berbagai populasi yang hidup pada suatu waktu dan daerah tertentu yang saling berinteraksi dan mempengaruhi satu sama lain.
4.       Ekosistem
5.       Biosfer : seluruh ekosistem didunia
Ø  Lingkungan hidup terdiri dari 2 komponen yaitu biotic (hidup) dan abiotik (mati)
Ø  Komponen biotic digolongkan menjadi 2 yaitu
1.       Kelompok autotrof : kelompok yang tidak menggantungkan diri pada kehadiran makhluk lain dalam proses sintesis makanannya. Disebut  juga produsen
2.       Kelompok heterotof : kelompok makhluk hidup yang menggantngkan diri pada makhluk hidup lain dalam proses sintesis makanannya.
Ø  Reaksi fotosintesis : 6CO2 + 6H2O  C6H12O6 + 6O2
Ø  Jenis konsumen berdasarkan peranannya
1.       Detritivor : hewan pemakan sisa-sisa tumbuhan dan hancuran hewan yang berupa serpihan kecil, remukan dan fragmen kecil lainnya.
2.       Scavenger : hewan pemakan bangkai
3.       Predator : hewan pemangsa yang mengejar dan menerkam buruannya
4.       Parasit : hewan yang memakan zat yang dimakan oleh inangnya, jika inangnya mati parasit juga akan mati
Ø  Kompone abiotik
1.       Garis lintang : menyebabkan perbedaan distribusi organism dibumi
2.       Topografi : keadaan naik turunnya permukaan bumi disuatu daerah
3.       Iklim : rata – rata cuaca yang dicatat dalam kurun waktu lebih dari 30 tahun pada temapt dan waktu tertentu
4.       Suhu
5.       Kelembaban : berperan dalam menjaga organism agar tidak kehilangan air karena penguapan
6.       Arah angin : membantu penyerbukan tumbuhan
7.       Mineral : menjaga keseimbangan asam basa dan mengatur fungsi faal tubuh
8.       Keasaman (pH)
9.       Kadar garam
10.   Cahaya matahari
11.   Tanah
12.   Air
Ø  Interaksi antar kompone biotic
1.       Interaksi antar organism
1)      Netral : tidak saling mengganggu anta organism
2)      Predasi : bentuk interaksi antara dua jenis organism yang berbeda dan terjadi proses memangsa dan dimangsa
3)      Parasitisme : bentuk interaksi antar 2 organisme yang berbda jenis. parasitisme yaitu hubungan antara dua jenis organisme yang merugikan salah satu pihak, sedangkan pihak yang lain diuntungkan saat berinteraksi. Contohnya adalah tumbuhan tali putridengan tanaman beluntas, dan benalu dengan pohon mangga.
4)      komensalisme yaitu hubungan antara dua jenis organisme di mana yang satu diuntungkan dan yang lain tidak dirugikan saat saling berinteraksi. Contohnya adalah tanaman anggrek dengan pohon yang ditumpanginya
5)      mutualisme yaitu hubungan antara dua jenis organisme yang saling menguntungkan. Contohnya adalah kupu-kupu dengan tumbuhan berbunga.
Ø  Ekosistem merupakan suatu interaksi yang kompleks dan memiliki penyusun yang beragam. Di bumi ada bermacam-macam ekosistem.

1. Susunan Ekosistem
Dilihat dari susunan dan fungsinya, suatu ekosistem tersusun atas komponen sebagai berikut.
Ø  a. Komponen autotrof
(Auto = sendiri dan trophikos = menyediakan makan).
Autotrof adalah organisme yang mampu menyediakan/mensintesis makanan sendiri yang berupa bahan organik dari bahan anorganik dengan bantuan energi seperti matahari dan kimia. Komponen autotrof berfungsi sebagai produsen, contohnya tumbuh-tumbuhan hijau.
Ø  b. Komponen heterotrof
(Heteros
= berbeda, trophikos = makanan).
Heterotrof merupakan organisme yang memanfaatkan bahan-bahan organik sebagai makanannya dan bahan tersebut disediakan oleh organisme lain. Yang tergolong heterotrof adalah manusia, hewan, jamur, dan mikroba.
Ø  c. Bahan tak hidup (abiotik)
Bahan tak hidup yaitu komponen fisik dan kimia yang terdiri dari tanah, air, udara, sinar matahari. Bahan tak hidup merupakan medium atau substrat tempat berlangsungnya kehidupan, atau lingkungan tempat hidup.
Ø  d. Pengurai (dekomposer)
Pengurai adalah organisme heterotrof yang menguraikan bahan organik yang berasal dari organisme mati (bahan organik kompleks). Organisme pengurai menyerap sebagian hasil penguraian tersebut dan melepaskan bahan-bahan yang sederhana yang dapat digunakan kembali oleh produsen. Termasuk pengurai ini adalah bakteri dan jamur.
Ø  2. Macam-macam Ekosistem
Secara garis besar ekosistem dibedakan menjadi ekosistem darat dan ekosistem perairan. Ekosistem perairan dibedakan atas ekosistem air tawar dan ekosistem air Laut.
Ø  a. Ekosistem darat
Ekosistem darat ialah ekosistem yang lingkungan fisiknya berupa daratan. Berdasarkan letak geografisnya (garis lintangnya), ekosistem darat dibedakan menjadi beberapa bioma, yaitu sebagai berikut.
Ø  1. Bioma gurun
Beberapa Bioma gurun terdapat di daerah tropika (sepanjang garis balik) yang berbatasan dengan padang rumput.
Ø  Ciri-ciri bioma gurun adalah gersang dan curah hujan rendah (25 cm/tahun). Suhu slang hari tinggi (bisa mendapai 45°C) sehingga penguapan juga tinggi, sedangkan malam hari suhu sangat rendah (bisa mencapai 0°C). Perbedaan suhu antara siang dan malam sangat besar. Tumbuhan semusim yang terdapat di gurun berukuran kecil. Selain itu, di gurun dijumpai pula tumbuhan menahun berdaun seperti duri contohnya kaktus, atau tak berdaun dan memiliki akar panjang serta mempunyai jaringan untuk menyimpan air. Hewan yang hidup di gurun antara lain rodentia, ular, kadal, katak, dan kalajengking.
Ø  2. Bioma padang rumput
Bioma ini terdapat di daerah yang terbentang dari daerah tropik ke subtropik. Ciri-cirinya adalah curah hujan kurang lebih 25-30 cm per tahun dan hujan turun tidak teratur. Porositas (peresapan air) tinggi dan drainase (aliran air) cepat. Tumbuhan yang ada terdiri atas tumbuhan terna (herbs) dan rumput yang keduanya tergantung pada kelembapan. Hewannya antara lain: bison, zebra, singa, anjing liar, serigala, gajah, jerapah, kangguru, serangga, tikus dan ular
Ø  3. Bioma Hutan Basah
Bioma Hutan Basah terdapat di daerah tropika dan subtropik.
Ciri-cirinya adalah, curah hujan 200-225 cm per tahun. Species pepohonan relatif banyak, jenisnya berbeda antara satu dengan yang lainnya tergantung letak geografisnya. Tinggi pohon utama antara 20-40 m, cabang-cabang pohon tinngi dan berdaun lebat hingga membentuk tudung (kanopi). Dalam hutan basah terjadi perubahan iklim mikro (iklim yang langsung terdapat di sekitar organisme). Daerah tudung cukup mendapat sinar matahari. Variasi suhu dan kelembapan tinggi/besar; suhu sepanjang hari sekitar 25°C. Dalam hutan basah tropika sering terdapat tumbuhan khas, yaitu liana (rotan), kaktus, dan anggrek sebagai epifit. Hewannya antara lain, kera, burung, badak, babi hutan, harimau, dan burung hantu.
Ø  4. Bioma hutan gugur
Bioma hutan gugur terdapat di daerah beriklim sedang,
Ciri-cirinya adalah curah hujan merata sepanjang tahun. Terdapat di daerah yang mengalami empat musim (dingin, semi, panas, dan gugur). Jenis pohon sedikit (10 s/d 20) dan tidak terlalu rapat. Hewannya antara lain rusa, beruang, rubah, bajing, burung pelatuk, dan rakoon (sebangsa luwak).
Ø  5. Bioma taiga
Bioma taiga terdapat di belahan bumi sebelah utara dan di pegunungan daerah tropik. Ciri-cirinya adalah suhu di musim dingin rendah. Biasanya taiga merupakan hutan yang tersusun atas satu spesies seperti konifer, pinus, dap sejenisnya. Semak dan tumbuhan basah sedikit sekali. Hewannya antara lain moose, beruang hitam, ajag, dan burung-burung yang bermigrasi ke selatan pada musim gugur.
Ø  6. Bioma tundra
Bioma tundra terdapat di belahan bumi sebelah utara di dalam lingkaran kutub utara dan terdapat di puncak-puncak gunung tinggi. Pertumbuhan tanaman di daerah ini hanya 60 hari. Contoh tumbuhan yang dominan adalah Sphagnum, liken, tumbuhan biji semusim, tumbuhan kayu yang pendek, dan rumput. Pada umumnya, tumbuhannya mampu beradaptasi dengan keadaan yang dingin.
Ø  Hewan yang hidup di daerah ini ada yang menetap dan ada yang datang pada musim panas, semuanya berdarah panas. Hewan yang menetap memiliki rambut atau bulu yang tebal, contohnya muscox, rusa kutub, beruang kutub, dan insekta terutama nyamuk dan lalat hitam.
Ø  b. Ekosistem Air Tawar
Ciri-ciri ekosistem air tawar antara lain variasi suhu tidak menyolok, penetrasi cahaya kurang, dan terpengaruh oleh iklim dan cuaca. Macam tumbuhan yang terbanyak adalah jenis ganggang, sedangkan lainnya tumbuhan biji. Hampir semua filum hewan terdapat dalam air tawar. Organisme yang hidup di air tawar pada umumnya telah beradaptasi.
Adaptasi organisme air tawar adalah sebagai berikut.
Ø  Adaptasi tumbuhan
Tumbuhan yang hidup di air tawar biasanya bersel satu dan dinding selnya kuat seperti beberapa alga biru dan alga hijau. Air masuk ke dalam sel hingga maksimum dan akan berhenti sendiri. Tumbuhan tingkat tinggi, seperti teratai (Nymphaea gigantea), mempunyai akar jangkar (akar sulur). Hewan dan tumbuhan rendah yang hidup di habitat air, tekanan osmosisnya sama dengan tekanan osmosis lingkungan atau isotonis.
Ø  Adaptasi hewan
Ekosistem air tawar dihuni oleh nekton. Nekton merupakan hewan yang bergerak aktif dengan menggunakan otot yang kuat. Hewan tingkat tinggi yang hidup di ekosistem air tawar, misalnya ikan, dalam mengatasi perbedaan tekanan osmosis melakukan osmoregulasi untuk memelihara keseimbangan air dalam tubuhnya melalui sistem ekskresi, insang, dan pencernaan.
Ø  Habitat air tawar merupakan perantara habitat laut dan habitat darat. Penggolongan organisme dalam air dapat berdasarkan aliran energi dan kebiasaan hidup.
Ø  1. Berdasarkan aliran energi, organisme dibagi menjadi autotrof (tumbuhan), dan fagotrof (makrokonsumen), yaitu karnivora predator, parasit, dan saprotrof atau organisme yang hidup pada substrat sisa-sisa organisme.
Ø  2. Berdasarkan kebiasaan hidup, organisme dibedakan sebagai berikut.
a. Plankton;
terdiri alas fitoplankton dan zooplankton;
biasanya melayang-layang (bergerak pasif) mengikuti gerak aliran air.
b.
Nekton;
hewan yang aktif berenang dalam air, misalnya ikan.
c. Neuston;
organisme yang mengapung atau berenang di permukaan air atau
bertempat pada permukaan air, misalnya serangga air.
d. Perifiton; merupakan tumbuhan atau hewan yang melekat/bergantung
pada tumbuhan atau benda lain, misalnya keong.
e. Bentos; hewan dan tumbuhan yang hidup di dasar atau hidup pada
endapan. Bentos dapat sessil (melekat) atau bergerak bebas,
misalnya cacing dan remis. Lihat Gambar.
Ø  Ekosistem air tawar digolongkan menjadi air tenang dan air mengalir. Termasuk ekosistem air tenang adalah danau dan rawa, termasuk ekosistem air mengalir adalah sungai.
Ø  1. Danau
Danau merupakan suatu badan air yang menggenang dan luasnya mulai dari beberapa meter persegi hingga ratusan meter persegi.
Ø  http://bebas.vlsm.org/v12/sponsor/Sponsor-Pendamping/Praweda/Biologi/Image/1-7e-1.jpg
Ø  Gbr. Berbagai Organisme Air Tawar
Berdasarkan Cara Hidupnya
Ø  Di danau terdapat pembagian daerah berdasarkan penetrasi cahaya matahari. Daerah yang dapat ditembus cahaya matahari sehingga terjadi fotosintesis disebut daerah fotik. Daerah yang tidak tertembus cahaya matahari disebut daerah afotik. Di danau juga terdapat daerah perubahan temperatur yang drastis atau termoklin. Termoklin memisahkan daerah yang hangat di atas dengan daerah dingin di dasar.
Ø  Komunitas tumbuhan dan hewan tersebar di danau sesuai dengan kedalaman dan jaraknya dari tepi. Berdasarkan hal tersebut danau dibagi menjadi 4 daerah sebagai berikut.
Ø  a) Daerah litoral
Daerah ini merupakan daerah dangkal. Cahaya matahari menembus dengan optimal. Air yang hangat berdekatan dengan tepi. Tumbuhannya merupakan tumbuhan air yang berakar dan daunnya ada yang mencuat ke atas permukaan air.
Ø  Komunitas organisme sangat beragam termasuk jenis-jenis ganggang yang melekat (khususnya diatom), berbagai siput dan remis, serangga, krustacea, ikan, amfibi, reptilia air dan semi air seperti kura-kura dan ular, itik dan angsa, dan beberapa mamalia yang sering mencari makan di danau.
Ø  b. Daerah limnetik
Daerah ini merupakan daerah air bebas yang jauh dari tepi dan masih
dapat ditembus sinar matahari. Daerah ini dihuni oleh berbagai
fitoplankton, termasuk ganggang dan sianobakteri. Ganggang
berfotosintesis dan bereproduksi dengan kecepatan tinggi selama
musim panas dan musim semi.
Ø  Zooplankton yang sebagian besar termasuk Rotifera dan udang-
udangan kecil memangsa fitoplankton. Zooplankton dimakan oleh ikan-
ikan kecil. Ikan kecil dimangsa oleh ikan yang lebih besar, kemudian
ikan besar dimangsa ular, kura-kura, dan burung pemakan ikan.
Ø  c. Daerah profundal
Daerah ini merupakan daerah yang dalam, yaitu daerah afotik danau.
Mikroba dan organisme lain menggunakan oksigen untuk respirasi
seluler setelah mendekomposisi detritus yang jatuh dari daerah
limnetik. Daerah ini dihuni oleh cacing dan mikroba.
Ø  d. Daerah bentik
Daerah ini merupakan daerah dasar danau tempat terdapatnya bentos
dan sisa-sisa organisme mati.
Ø  http://bebas.vlsm.org/v12/sponsor/Sponsor-Pendamping/Praweda/Biologi/Image/1-7e-2.jpg
Ø  Gbr. Empat Daerah Utama Pada Danau Air Tawar
Ø  Danau juga dapat dikelompokkan berdasarkan produksi materi organik-nya, yaitu sebagai berikut :
Ø  a. Danau Oligotropik
Oligotropik merupakan sebutan untuk danau yang dalam dan
kekurangan makanan, karena fitoplankton di daerah limnetik tidak
produktif. Ciricirinya, airnya jernih sekali, dihuni oleh sedikit organisme,
dan di dasar air banyak terdapat oksigen sepanjang tahun.
Ø  b. Danau Eutropik
Eutropik merupakan sebutan untuk danau yang dangkal dan kaya akan
kandungan makanan, karena fitoplankton sangat produktif. Ciri-cirinya
adalah airnya keruh, terdapat bermacam-macam organisme, dan
oksigen terdapat di daerah profundal.
Ø  Danau oligotrofik dapat berkembang menjadi danau eutrofik akibat adanya materi-materi organik yang masuk dan endapan. Perubahan ini juga dapat dipercepat oleh aktivitas manusia, misalnya dari sisa-sisa pupuk buatan pertanian dan timbunan sampah kota yang memperkaya danau dengan buangan sejumlah nitrogen dan fosfor. Akibatnya terjadi peledakan populasi ganggang atau blooming, sehingga terjadi produksi detritus yang berlebihan yang akhirnya menghabiskan suplai oksigen di danau tersebut.
Ø  Pengkayaan danau seperti ini disebut "eutrofikasi". Eutrofikasi membuat air tidak dapat digunakan lagi dan mengurangi nilai keindahan danau.
Ø  2. Sungai
Sungai adalah suatu badan air yang mengalir ke satu arah. Air sungai dingin dan jernih serta mengandung sedikit sedimen dan makanan. Aliran air dan gelombang secara konstan memberikan oksigen pada air. Suhu air bervariasi sesuai dengan ketinggian dan garis lintang.
Ø  Komunitas yang berada di sungai berbeda dengan danau. Air sungai yang mengalir deras tidak mendukung keberadaan komunitas plankton untuk berdiam diri, karena akan terbawa arus. Sebagai gantinya terjadi fotosintesis dari ganggang yang melekat dan tanaman berakar, sehingga dapat mendukung rantai makanan.
Ø  Komposisi komunitas hewan juga berbeda antara sungai, anak sungai, dan hilir. Di anak sungai sering dijumpai Man air tawar. Di hilir sering dijumpai ikan kucing dan gurame. Beberapa sungai besar dihuni oleh berbagai kura-kura dan ular. Khusus sungai di daerah tropis, dihuni oleh buaya dan lumba-lumba.
Ø  Organisme sungai dapat bertahan tidak terbawa arus karena mengalami adaptasi evolusioner. Misalnya bertubuh tipis dorsoventral dan dapat melekat pada batu.
Ø  Beberapa jenis serangga yang hidup di sisi-sisi hilir menghuni habitat kecil yang bebas dari pusaran air.
Ø  c. Ekosistem air laut
Ø  Ekosistem air laut dibedakan atas lautan, pantai, estuari, dan terumbu karang.
Ø  1. Laut
Habitat laut (oseanik) ditandai oleh salinitas (kadar garam) yang tinggi dengan ion CI- mencapai 55% terutama di daerah laut tropik, karena suhunya tinggi dan penguapan besar. Di daerah tropik, suhu laut sekitar 25°C. Perbedaan suhu bagian atas dan bawah tinggi. Batas antara lapisan air yang panas di bagian atas dengan air yang dingin di bagian bawah disebut daerah termoklin.
Ø  Di daerah dingin, suhu air laut merata sehingga air dapat bercampur, maka daerah permukaan laut tetap subur dan banyak plankton serta ikan. Gerakan air dari pantai ke tengah menyebabkan air bagian atas turun ke bawah dan sebaliknya, sehingga memungkinkan terbentuknya rantai makanan yang berlangsung balk. Habitat laut dapat dibedakan berdasarkan kedalamannya dan wilayah permukaannya secara horizontal.
Ø  1. Menurut kedalamannya, ekosistem air laut dibagi sebagai berikut.
a. Litoral merupakan daerah yang berbatasan dengan darat.
b. Neretik merupakan daerah yang masih dapat ditembus cahaya
matahari sampai bagian dasar dalamnya ± 300 meter.
c. Batial merupakan daerah yang dalamnya berkisar antara 200-2500 m
d. Abisal merupakan daerah yang lebih jauh dan lebih dalam dari
pantai (1.500-10.000 m).
Ø  2. Menurut wilayah permukaannya secara horizontal, berturut-turut dari
tepi laut semakin ke tengah, laut dibedakan sebagai berikut.
a. Epipelagik merupakan daerah antara permukaan dengan kedalaman
air sekitar 200 m.
b. Mesopelagik merupakan daerah dibawah epipelagik dengan kedalam
an 200-1000 m. Hewannya misalnya ikan hiu.
c. Batiopelagik merupakan daerah lereng benua dengan kedalaman
200-2.500 m. Hewan yang hidup di daerah ini misalnya gurita.
d. Abisalpelagik merupakan daerah dengan kedalaman mencapai
4.000m; tidak terdapat tumbuhan tetapi hewan masih ada. Sinar
matahari tidak mampu menembus daerah ini.
e. Hadal pelagik merupakan bagian laut terdalam (dasar). Kedalaman
lebih dari 6.000 m. Di bagian ini biasanya terdapat lele laut dan
ikan Taut yang dapat mengeluarkan cahaya. Sebagai produsen di
tempat ini adalah bakteri yang bersimbiosis dengan karang
tertentu.
Ø  Di laut, hewan dan tumbuhan tingkat rendah memiliki tekanan osmosis sel yang hampir sama dengan tekanan osmosis air laut. Hewan tingkat tinggi beradaptasi dengan cara banyak minum air, pengeluaran urin sedikit, dan pengeluaran air dengan cara osmosis melalui insang. Garam yang berlebihan diekskresikan melalui insang secara aktif.
Ø  2. Ekosistem pantai
Ekosistem pantai letaknya berbatasan dengan ekosistem darat, laut, dan daerah pasang surut.
Ø  Ekosistem pantai dipengaruhi oleh siklus harian pasang surut laut. Organisme yang hidup di pantai memiliki adaptasi struktural sehingga dapat melekat erat di substrat keras.
Ø  Daerah paling atas pantai hanya terendam saat pasang naik tinggi. Daerah ini dihuni oleh beberapa jenis ganggang, moluska, dan remis yang menjadi konsumsi bagi kepiting dan burung pantai.
Ø  Daerah tengah pantai terendam saat pasang tinggi dan pasang rendah. Daerah ini dihuni oleh ganggang, porifera, anemon laut, remis dan kerang, siput herbivora dan karnivora, kepiting, landak laut, bintang laut, dan ikan-ikan kecil.
Ø  Daerah pantai terdalam terendam saat air pasang maupun surut. Daerah ini dihuni oleh beragam invertebrata dan ikan serta rumput laut.
Ø  Komunitas tumbuhan berturut-turut dari daerah pasang surut ke arah darat dibedakan sebagai berikut.
Ø  1. Formasi pes caprae
Dinamakan demikian karena yang paling banyak tumbuh di gundukan pasir adalah tumbuhan Ipomoea pes caprae yang tahan terhadap hempasan gelombang dan angin; tumbuhan ini menjalar dan berdaun tebal. Tumbuhan lainnya adalah Spinifex littorius (rumput angin), Vigna, Euphorbia atoto, dan Canaualia martina. Lebih ke arah darat lagi ditumbuhi Crinum asiaticum (bakung), Pandanus tectorius (pandan), dan Scaeuola Fruescens (babakoan).
Ø  2. Formasi baringtonia
Daerah ini didominasi tumbuhan baringtonia, termasuk di dalamnya Wedelia, Thespesia, Terminalia, Guettarda, dan Erythrina.
Ø  Bila tanah di daerah pasang surut berlumpur, maka kawasan ini berupa hutan bakau yang memiliki akar napas. Akar napas merupakan adaptasi tumbuhan di daerah berlumpur yang kurang oksigen. Selain berfungsi untuk mengambil oksigen, akar ini juga dapat digunakan sebagai penahan dari pasang surut gelombang. Yang termasuk tumbuhan di hutan bakau antara lain Nypa, Acathus, Rhizophora, dan Cerbera.
Ø  Jika tanah pasang surut tidak terlalu basah, pohon yang sering tumbuh adalah: Heriticra, Lumnitzera, Acgicras, dan Cylocarpus.
Ø  3. Estuari
Estuari (muara) merupakan tempat bersatunya sungai dengan laut. Estuari sering dipagari oleh lempengan lumpur intertidal yang luas atau rawa garam.
Ø  Salinitas air berubah secara bertahap mulai dari daerah air tawar ke laut. Salinitas ini juga dipengaruhi oleh siklus harian dengan pasang surut aimya. Nutrien dari sungai memperkaya estuari.
Ø  Komunitas tumbuhan yang hidup di estuari antara lain rumput rawa garam, ganggang, dan fitoplankton. Komunitas hewannya antara lain berbagai cacing, kerang, kepiting, dan ikan. Bahkan ada beberapa invertebrata laut dan ikan laut yang menjadikan estuari sebagai tempat kawin atau bermigrasi untuk menuju habitat air tawar. Estuari juga merupakan tempat mencari makan bagi vertebrata semi air, yaitu unggas air.
Ø  4. Terumbu karang
Di laut tropis, pada daerah neritik, terdapat suatu komunitas yang khusus yang terdiri dari karang batu dan organisme-organisme lainnya. Komunitas ini disebut terumbu karang. Daerah komunitas ini masih dapat ditembus cahaya matahari sehingga fotosintesis dapat berlangsung.
Ø  Terumbu karang didominasi oleh karang (koral) yang merupakan kelompok Cnidaria yang mensekresikan kalsium karbonat. Rangka dari kalsium karbonat ini bermacammacam bentuknya dan menyusun substrat tempat hidup karang lain dan ganggang.
Ø  Hewan-hewan yang hidup di karang memakan organisme mikroskopis dan sisa organik lain. Berbagai invertebrata, mikro organisme, dan ikan, hidup di antara karang dan ganggang. Herbivora seperti siput, landak laut, ikan, menjadi mangsa bagi gurita, bintang laut, dan ikan karnivora.

Menurut nicianya/jabatannya makhluk hidup dibedakan menjadi produsen, Konsumen, dan Pengurai
  1. Produsen berperan sebagai pengubah senyawa anorganik menjadi senyawa organik melalui proses fotosintesis. Produsen biasanya adalah organisme berklorofil seperti tanaman hijau dan ganggang/ algae. Karena mampu menyusun makanan sendiri maka produsen disebut juga organisme autotrof.
  2. Konsumen berperan sebagai pengubah senyawa organik menjadi senyawa organik yang lain dalam peristiwa makan dimakan. Konsumen terdiri dari :
Herbivora : pemekan tumbuhan
Karnivora : pemakan daging
Omnivora : pemakan segala
Detritivora / detritus/ pemakan sisa organisme. Sisa organisme : kotoran , sampah, dan bangkai)
Karena tergantung organisme lain maka konsumen disebut organisme heterotrof.
3. Pengurai/ Dekomposer berperan sebagai pengubah senyawa organik menjadi anorganik dan dikembalikan ke alam (tanah, air, dan udara) untuk dimanfaatkan oleh produsen. Yang termasuk pengurai adalah bakteri, protozoa, dan jamur.
RANTAI MAKANAN
Proses perpindahan materi dan energi melalui proses makan dimakan disebut rantai makanan. Komponen rantai makanan meliputi produsen, konsumen, dan pengurai. Rantai makanan dibedakan menjadi 2 tipe yaitu :
  1. Tipe herbivora/ tipe perumput yang diawali dengan produsen
  2. Tipe detritivora/ detritus yang dimulai dari sisa organisme (kotoran,  sampak , bangkai)
PIRAMIDA EKOLOGI
Hubungan antara organisme dalam ekosistem secara kuantitatif dinyatakan dalam bentuk diagram piramida ekologi. Hubungan antara organisme tersebut didasarkan pada tingkatan trofik / tingkatan makanan. Contoh :
Gambar Rantai makanan :
Rumput ———>  ulat ————> burung ————->  kucing
Produsen   Konsumen I          Konsumen II                Konsumen III
Tingkat trofik I    Tingkat trofik II   Tingkat trofik III        Tingkat trofik IV
Piramida makanan: Gb
http://endangjegoz.files.wordpress.com/2012/09/piramida-makanan-4.jpg?w=300&h=202
Piramida Ekologi ada tiga macam :
  1. Piramida jumlah
  2. Piramida biomassa
  3. Piramida Energi
Piramida Jumlah : didasarkan pada jumlah organisme pada tiap tingkatan tofik. Dalam perhitungan biasanya produsen jumlahnya paling banyak dan menurun jumlahnya pada Konsumen I, Konsumen II, dan Konsumen selanjutnya.
Contoh rantai makanan:
Padi  —————->ayam ———->ular
1000                   2                      1
Gb. Piramida jumlah 
http://endangjegoz.files.wordpress.com/2012/09/piramida-makanan-5.jpg?w=300&h=181                            
Kelemahan piramida jumlah adalah bahwa jumlah organisme pada tiap tingkatan trofik tidak menggambarkan besarnya energi.
Piramida Biomassa :
Kelemahan piramida jumlah dapat diatasi dengan piramida biomassa (piramida berat). Massa/ berat organisme tiap tingkatan trofi ditaksir. Idealnya yang digunakan adalah berat kering. Massa organisme diperoleh dari tiap taraf trofik per satuan luas areal atau volum. Biasanya biomassa menurun pada tiap taraf trofi.
Contoh Gambar Piramida biomass.
http://endangjegoz.files.wordpress.com/2012/09/piramida-makanan-7.jpg?w=300&h=158
Piramida biomass memiliki kelemahan karena selalu berubah-ubah tergantung perubahan iklim.
Piramida Energi
Merupakan piramida yang paling ideal untuk menggambarkan kondisi lingkungan karena beberapa keuntungan :
  1. Memperhitungkan kecepatan produksi dan tidak bersifat sesaat
  2. Berat dua species yang sama tidak selalu harus memeiliki besar energi yang sama
  3. Dapat digunakan untuk membandingkan berbagai ekosistem
ALIRAN ENERGI DAN DAUR MATERI
Setiap kelompok organisme yang memiliki sumber makanan tertentu disebut dengan tingkatan trofik.
Aliran energi/arus energi adalah jalur satu arah dari perubahan energi pada suatu ekosistem. Proses aliran ini melalui peristiwa makan dimakan. Aliran energi tergambar sebagai berikut.
Gambar Aliran energi :
http://endangjegoz.files.wordpress.com/2012/09/arus-energi.jpg?w=458&h=254
Melalui rantai makanan terjadi daur materi/ siklus materi yang dimulai dari produsen, konsumen, dan pengurai. Materi mengalami perputaran dan tidak hilang. Karena perputaran materi melalui makhluk hidup dan komponen abiotik di alam maka sering disebut juga daur biogeokimia. Daur materi/ daur mineral dibagi dalam dua golongan :
  1. Daur materi senyawa, selama perpindahan dalam daur terjadi perubahan wujud/bentuk/fasa namun susunan molekulnya masih sama. Contoh daur air/ hidrologi
  2. Daur materi unsur, selama proses perpindahan melibatkan perubahan bentuk dan ikatan molekul, seperti daur karbon, Nitrogen, Sulfur, dan Phospor.
DAUR BIOGEOKIMIA
Disebut daur biogeokimia karena melibatkan komponen  kimia, fisika, dan biologi
Daur Air / Hidrologi/ H2O
Meliputi proses evaporasi (penguapan yang terjadi selain pada makhluk hidup), transpirasi (penguapan yang terjadi pada makhluk hidup), kondensasi ( terbentuknya awan dan mendung), dan presipitasi (proses kembalinya air ke bumi berwujud air maupun salju),
Gambar Daur Air
http://endangjegoz.files.wordpress.com/2012/09/daur-air.jpg?w=369&h=247
Daur Nitrogen (N)
Atmosfer mengandung 79% gas Nitrogen bebas. Nitrogen digunakan untuk membentuk asam amino dan protein. Hanya saja tidak setiap makhluk hidup dapat mengambil nitrogen bebas, hanya beberapa organisme yang dapat mengikat/ menfiksasi  gas N2 (Nitrogen bebas) yang di atmosfer diantaranya adalah bakteri Rhizobium yang bersimbiosis dengan akar kacang-kacangan , ganggang biru seperti Anabaena yang bersimbiosis dengan paku air Azolla pinata dan dengan pakis haji Cycas rumpii. Oleh karenanya banyak organisme tergantung makhluk hidup lain untuk mendapatkan nitrogen. Organisme heterotrof mengambil nitrogen dalam bentuk makanan yang mengandung protein sementara tumbuhan hijau mengambil nitrogen dalam bentuk nitrat. Protein terbentuk melalui proses fotosintesis.
Gambar Daur Nitrogen
http://endangjegoz.files.wordpress.com/2012/09/daur-nitrogen.jpg?w=418&h=337
Daur Belerang / Sulfur (S)
Sulfur terdapat di kerak bumi dan diambil oleh tumbuhan dalam bentuk sulfat. Sulfur merupakan bahan penting untuk membentuk protein. Hewan dan manusia tergantung pada organisme lain untuk mendapatkan sulfur dalam makanan yang mengandung protein.
Gambar daur Sulfur
http://endangjegoz.files.wordpress.com/2012/09/daur-sulfur-2.jpg?w=356&h=241
Daur Posfor/P
Posfor merupakan unsur yang penting untuk membentuk asam nukleat, protein, ATP(Adenosin Tri Posfat). Tanaman mengambil posfor dalam bentuk posfat sedangkan hewan dan manusia mengambil posfor dalam bentuk makanan yang mengandung protein. Daur posfor adalah satu-satunya daur unsur yang tidak melewati udara, atau tidak dalam bentuk gas.
Gambar daur posfor
http://endangjegoz.files.wordpress.com/2012/09/daur-pospor-2.jpg?w=352&h=215
Daur Karbon (C) dan daur Oksigen (O)
Dua unsur yang berada dalam satu siklus adalah karbon dan oksigen. Oksigen merupakan gas yang penting sebagai bahan untuk respirasi. Sementara karbondioksida merupakan gas yang penting untuk fotosintesis dan merupakan hasil respirasi. Tanaman mengambil karbon dalam bentuk gas karbondioksida, sedangkan hewan dan manusia mengambil karbon dalam bentuk makanan yang mengandung Karbohidrat, Lemak, dan Protein.
Gambar daur karbon dan Oksigen
http://endangjegoz.files.wordpress.com/2012/09/daur-karbon-2.jpg?w=304&h=360


Tidak ada komentar:

Posting Komentar