Ø
Tanaman Peneduh : tumbuhan yang ditanam
disepanjang jalan yang berfungsi sebagai peneduh.
Ø
Ciri pohon peneduh
1.
Rimbun atau rindang
2.
Tajuk luas
3.
Perawatan mudah, dapat tumbuh ditanah yang padat
dank eras
4.
Akar sangat kuat, dalam dan menyebar utk
menyerap dan menyimpan air
Ø
Fungsi tanaman peneduh
1.
Pengontrol pemandangan 6. Penyerap racun
2.
Penghalang secara fisik
3.
Pengontrol iklim
4.
Pelindung erosi
5.
Memberikan nilai estetika
Ø
Reproduksi vegetative (tidak kawin) :
1.
Vegetative alami
1)
Umbi lapis : tumbuhnya tunas pada sela-sela
lapisan umbi. Contoh bawang merah
2)
Umbi batang : batang yang beralih fungsi sebagai
tempat penimbunan makanan dgn calon tunas kecil yang berada di sekitarnya yg
dpt tumbuh menjadi tanaman baru. Contoh jagung, ketela rambak
3)
Geragih : batang yg menjalar secara terus
menerus dimana pada ruas batang dpt muncul tunas baru
4)
Akar tunggal : tunas yang muncul pada batang
tumbuhan yg tumbuh secara mendatar ditanah. Contoh keladi, alang alang
5)
Spora : cara tumbuha paku, lumut dan jamur
berkembang biak dengan membentuk spora tempat tunas baru akan muncul
6)
Tunas : tumbuhan anakan yang muncul disampig
tumbuhan induknya
7)
Tunas adventif : tunas yang tumbuh pada bagian
tertentu
2.
Vegetative Buatan
1)
Mencangkok 4.
Menyambung
2)
Menyetek 5.
Stek daun
3)
Merunduk 6.
Stek umbi
a. Penyerbukan
Penyerbukan (persarian) = peristiwa menempelnya serbuk sari di kepala putik. Serbuk sari dapat mencapai kepala putik secara alami dan buatan. Secara alami, serbuk sari dapat mencapai kepala putik dengan perantaraan:
1. Angin (anemofili). Syaratnya:
- serbuk sari jumlahnya banyak, dan ringan;
- bunganya tidak berwarna warni;
- putiknya tidak tersembunyi, panjang, dan berbulu.
- Misalnya tumbuhan kelapa, dan jagung.
b. Air (Hidrofili)
- Terjadi pada tumbuhan yang hidup di air, baik di air tawar maupun air laut.
- Contoh: Hydrilla verticillata
c. Penyerbukan dengan perantara hewan (zodiofili)
1. Penyerbukan dengan perantara burung (ortinofili).
- Burung dapat menjadi perantara dalam penyerbukan.
- Contoh: kutilang, cucak, burung penghisap madu.
- Tumbuhan yang sering dikunjungi adalah pohon dadap dan pohon randu.
2. Serangga (entomofili). Syaratnya:
- serbuk sari berlendir dan lengket;
- bunganya berwarna warni, berbau harum dan
- memiliki kelenjar madu untuk menarik serangga;
- putiknya tersembunyi dan berlendir.
Serangga akan datang menghisap madu dan serbuk sari akan menempel di tubuhnya. Ketika serangga tersebut hinggap di bunga lain yang sejenis, penyerbukanpun terjadi.
Gambar . Kupu-kupu hinggap di bunga menghisap madu.


3. Kelelawar (kiropterofili)
Hewan ini menjadi perantara penyerbukan untuk pohon yang bunganya mekar sore atau malam hari
4. Siput (malakogami)
Penyerbukan dapat dibedakan menjadi:
1. Penyerbukan sendiri (autogami) yaitu menempelnya serbuk sari ke kepala putik dalam satu bunga. Contoh pada bunga turi atau anggota tumbuhan Fabaceae
2. Penyerbukan Tetangga (geitonogami) yaitu serbuk sari menempel di kepala putik berasal dari bunga lain pada satu tanaman
3. Penyerbukan silang (allogami, xenogami) yaitu menempelnya serbuk sari ke kepala putik berasal dari bunga tumbuhan lain, tetapi masih tergolong dalam jenis yang sama.
4. Penyerbukan Bastar (Hibridogami)
Terjadi jika serbuk sari berasal dari bunga pada tumbuhan lain yang berbeda jenis, atau sekurang-kurangnya mempunyai satu sifat beda. Penyerbukan buatan, dilakukan dengan pertolongan manusia. Misalnya pada salak dan vanili. Hal ini disebabkan karena alat kelamin bunganya terpisah, ada bunga jantan saja dan ada bunga betina saja. Bunga jantan yang penuh serbuk sari dipetik kemudian ditempelkan di dekat bunga betina yang sudah masak agar terjadi penyerbukan. Penyerbukan sendiri pada beberapa jenis tanaman gagal mengalami pembuahan disebabkan:
1. Dikogami, masaknya serbuk sari dan putik tidak bersamaan.
2. Dioseus (berumah dua), jika alat kelamin jantan dan betina keduanya terpisah pada individu yang berbeda. Contoh salak
3. Herkogami, bentuk bunga yang sedemikian rupa, sehingga serbuk sari dari bunga tidak dapat jatuh pada kepala putik. Contohnya; anggrek dan vanili
4. Heterostili, bunga mempunyai benang sari dan putik tidak sama panjang. Contoh: kopi, kina, kaca piring
2. Pembuahan Tunggal
Pembuahan adalah peleburan sel sperma dengan ovum. Pembuahan berlangsung di dalam bakal buah. Pembuahan tunggal terjadi pada kelompok tumbuhan biji terbuka (gymnospermae), yaitu: Cycas rumphii (pakis haji), Podocarpus polystachyus (kismis), Agathis dammara (damar), Gnetum gnemon (melinjo.
Di dalam serbuk sari Cycas telah terbentuk tiga macam sel, yaitu sel protalium, sel generatif dan inti buluh. Sebelum pembuahan diawali dengan penyerbukan yaitu menempelnya serbuk sari pada mikropil. Pada ujung mikropil terdapat cairan lengket (tetes penyerbukan) yang berasal dari jaringan bakal biji di sekitar mikropil. Fungsinya untuk mengikat serbuk sari yang menempel pada permukaan mikropil. Apabila cairan tersebut mengering maka serbuk sari akan terserap ke dalam ruang serbuk sari. Pada saat di ruang serbuk sari, serbuk sari membentuk buluh serbuk sari ke arah arkegonium.
Di arkegonium, sel generatif tumbuhan Cycas membelah dua menjadi sel tangkai (sel dislokator) dan sel tubuh (spermatogen). Sel spermatogen membelah menjadi dua sel spermatozoid. Sesaat setelah sel vegetatif lenyap, sel spermatozoid melebur dengan ovum membentuk zigot. Zigot berkembang menjadi embrio atau lembaga. Sel-sel gametofit lainnya berkembang menjadi endosperma yang haploid (n).
3. Pembuahan Ganda
Pembuahan pada tumbuhan berbiji tertutup terjadi dua kali (pembuahan ganda). Pembuahan pertama merupakan proses peleburan inti sperma pertama dengan inti ovum, menghasilkan lembaga atau calon individu baru. Pembuahan kedua merupakan proses peleburan inti sperma kedua dengan inti kandung lembaga sekunder, menghasilkan kotiledon atau keping biji.
Proses pembuahan ganda adalah sebagai berikut:
Serbuk sari menempel di kepala putik tumbuh membentuk buluh serbuk. Buluh serbuk tumbuh di dalam tangkai kepala putik membuat saluran menuju ke bakal buah yang di dalamnya terdapat bakal biji. Sepanjang perjalanan, inti serbuk sari membelah menjadi 2 inti generatif dan 1 inti vegetatif. Dua inti generatif disebut inti sperma pertama dan inti sperma kedua. Inti-inti tersebut berjalan beriringan di sepanjang buluh serbuk menuju ke dalam bakal biji. Di dalam bakal biji terdapat inti sel telur dan inti kandung lembaga sekunder.
Inti sperma pertama memasuki mikropil dan melebur dengan inti ovum (pembuahan pertama). Hasil pembuahan pertama berupa zigot yang akan tumbuh menjadi lembaga atau calon tumbuhan baru. Inti sperma kedua melebur dengan inti kandung lembaga sekunder (pembuahan kedua). Hasil pembuahan kedua akan membentuk putik lembaga (endosperm), yakni tempat cadangan makanan untuk lembaga.Cadangan makanan ini disebut juga kotiledon. Di dalam bakal buah terdapat bakal biji. Setelah pembuahan, bakal buah tumbuh menjadi buah. Biji dibungkus oleh daging buah.
Masuknya inti sperma ke dalam kandung lembaga ada beberapa cara:
1. Porogami, apabila masuknya spermatozoa melalui mikropil(liang bakal biji.
2. Aporogami, apabila masuknya spermatozoa tidak melalui mikropil. Apabila masuknya spermatozoa melalui kalaza disebut kalazaogami.
Embrio pada tumbuhan berbiji dapat terbentuk oleh beberapa sebab:
1. Amfimiksis, apabila terjadinya embrio karena peleburan sperma dengan ovum
2. Apomiksis, apabila terjadinya embriotidak melalui peleburan sperma dan ovum. Apomiksis ada beberapa cara: partenogenesis, terjadinya embrio dari sel telur yang tidak dibuahi; apogami, terjadinya embrio dari bagian lain kandung lembaga selain ovum (sel telur) misalnya sinergid atau antipoda, tanpa adanya pembuahan.
3. Embrio adventif, terjadinya embrio dari sel nuselus yaitu bagian selain kandung lembaga
Pergantian Tahap Sporofit dan Gametofit dalam Siklus Hidup Tumbuhan
1. Metagenesis Tumbuhan Lumut
Spora tumbuh menjadi protonema. Protonema tumbuh menjadi tumbuhan lumut. Tumbuhan lumut disebut gametofit (2n) karena menghasilkan gamet. Tumbuhan lumut memiliki anteridium (kelamin jantan) dan arkegonium (kelamin betina). Anteridium menghasilkan sperma, dan arkegonium menghasilkan ovum. Peleburan sperma dan ovum mengasilkan zigot. Zigot berkembang menjadi sporofit (n) dan menghasilkan spora.


2. Metagenesis Tumbuhan Paku
Spora tumbuh menjadi protalium. Protalium tumbuh menjadi gametofit yang menghasilkan anteridium dan arkegonium. Peleburan sperma dan ovum mengasilkan zigot. Zigot tumbuh menjadi tumbuhan paku. Tumbuhan paku bersifat sporofit yang mengasilkan spora.

3. Metegenesis Tumbuhan Berbiji
Tumbuhan berbiji adalah generasi sporofit. Generasi gametofit betina berkembang di dalam bakal biji yang masih berhubungan dengan tumbuhan induknya. Gametofit jantan dimulai saat tebentuknya mikrospora, setelah itu dilanjutkan pada saat setelah penyerbukan. Generasi gametofit tumbuhan biji waktunya singkat, perkembangannya terlindung, dan hidupnya tergantung tumbuhan induknya. Mikrospora yang keluar dari kotak spora berkembang menjadi serbuk sari. Setelah penyerbukan, serbuk sari berkembang menjadi buluh serbuk sari. Buluh serbuk sari membentuk sel sperma.
Buluh serbuk sari disebut sebagai generasi mikrogametofit. Sedangkan generasi megagametofitnya (makrogametofit) adalah kantung lembaga (kantung embrio). Setelah terjadi peleburan sel sperma dan ovum, maka terbentuklah zigot. Zigot berkembang menjadi embrio (lembaga) di dalam biji. Biji tumbuh menjadi kecambah, dan akhirnya menjadi tumbuhan dewasa. Tumbuhan dewasa menghasilkan bunga dan seterusnya.
d. Pemencaran Tumbuhan
1. Pemencaran Tumbuhan Tanpa Bantuan Faktor Luar
Tidak memungkinkan terjadinya penyebaran secara luas. Cara reproduksi yang memungkinkan pemencaran yaitu dengan stolon, rizoma, umbi lapis, umbi batang. Pemencaran tumbuhan dapat disebabkan oleh gerak higroskopis. Gerak higroskopis merupakan gerak yang disebabkan oleh perubahan kadar air. Contoh: pada buah anggrek, petai cina, karet, pacar air.
2. Pemencaran Tumbuhan dengan Bantuan Faktor Luar
a. Anemokori
- Pemencaran tumbuhan dengan bantuan angin.
- Beberapa ciri tumbuhan anemokari adalah:
1) Biji kecil dan ringan, contoh tanaman anggrek.
2) Buah dan biji bersayap. Sayap merupakan perluasan dari kulit buah atau kulit biji. Contoh: biji mahoni, biji pinus, biji kelor dan buah acer.
3) Buah dan biji berbulu. Bulu pada buah dan biji merupakan perluasan dari kulit buah atau biji.
b. Hidrokori
Pemencaran alat perkembangbiakan dengan bantuan air. Contoh: enceng gondok (Eichornia), yaitu dengan tunas yang memisahkan diri dari induknya. Tumbuhan yang memiliki struktur buah sedemikian rupa dan berat jenisnya kurang dari satu sehingga mengapung di dalam air. Contoh: kelapa (Cocos nucifera) dan nyamplung (Callophylum sp.)
Mempunyai buah yang kulit buahnya tersusun oleh tiga lapisan, yaitu:
1) Lapisan Eksokarp, yaitu lapisan terluar yang tipis, namun kuat dan mengkilat
2) Lapisan Mesokarp, yaitu lapisan tengah yang paling tebal
3) Lapisan endokarp, yaitu lapisan paling dalam yang kuat dan keras
c. Zookori
Pemencaran alat perkembangbiakan dengan bantuan hewan. Umumnya mempunyai kulit biji yang amat keras dan tidak dapat dicerna di dalam sistem pencernaan hewan. Zookori dibedakan menjadi:
1) Entomokori, pemencaran alat perkembangbiakan dengan bantuan serangga, contoh: tumbuhan tembakau.
2) Ornitokori, pemencaran alat perkembangbiakan dengan bantuan burung, contoh: tumbuhan beringin dan benalu.
3) Kiropterokori, pemencaran alat perkembangbiakan dengan bantuan kelelawar, contoh: tumbuhan jambu biji.
4) Mamokori, pemencaran alat perkembangbiakan dengan bantuan mamalia, contoh: tumbuhan kopi, trembesi, aren.
d. Antropokori
Pemencaran alat perkembangbiakan dengan bantuan manusia. Bantuan ini dapat terjadi secara sengaja (eksozoik) maupun tidak disengaja (endozoik). Secara sengaja dikarenakan tumbuhan mendatangkan keuntungan atau nilai ekonomi bagi manusia, contoh: kopi, karet, cengkeh, kelapa, kedelai, gadung dan lain-lainnya.Tidak sengaja terjadi karena tumbuhan tersebut memiliki alat perekat pada buah atau biji yang mudah menempel pada pakaian. Contoh: rumput jarum
Ciri-ciri benih sengon yang baik yaitu :
- Kulit benih sengon bersih berwarna coklat tua
- Ukuran benih sengon maksimum
- Tenggelam dalam air ketika benih direndam
- Bentuk benih sengon masih utuh.
- Selain penampakan visual tersebut, juga perlu diperhatikan daya tumbuh dan daya hidupnya, dengan memeriksa kondisi lembaga dan cadangan makanannya dengan mengupas benih tersebut. Jika lembaganya masih utuh dan cukup besar, maka daya tumbuhnya tinggi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar